Cerita Rakyat Betawi Saida Bagian 2 Tamat

Dijual Buku Antik dan Langka

Cerita Rakyat Betawi Saida Bagian 2 Tamat


Sesudah peristiwa perkawinan adiknya, kehidupan pak Sailun yang semula lumayan, makin lama makin buruk. Pinjaman uang-nya tidak bisa terbayar, bahkan semakin bertambah, hingga ia kha-watir, kalau-kalau sawahnya yang tinggal satu petak dibeslah oleh orang yang mempunyai piutang. Oleh sebab itulah pak Sailun akhirnya menuruti anjuran Mandor Akhir, temannya sejak kecil, walau dengan rasa sangat berat, terpaksa melepaskan kepergian Saida untuk mencari pekerjaan di kota.

Saida ke Betawi mengadu nasib; pak Sailun terbebas dari be-lenggu hutang setelah menerima uang 10 ringgit dari Mandor Akhir. Pak Sailun mengantarkan anaknya ke stasiun Kalideres. Di sana telah menunggu, si Karut, suruhan Mandor Akhir yang diberi tugas menjemput dan membawa Saida ke Betawi, langsung me-ngantarkannya ke rumah tuan Brahami. Baru saja satu malam Saida tinggal di rumah Brahami, malam itu juga sudah terjadi peristiwa yang tak terduga sarna sekali.

Saida diperkosa oleh Brahami dengan cara membuatnya mabuk terlebih dahulu. Obat pemabuknya dicampurkan dalam segela kopi. Pagi harinya setelah ia bangun dan sadar apa yang telah ter-jadi atas dirinya, perasaan malu, sedih dan menyesal bercampur baur menjadi satu mengganggu fikiran Saida akhirnya ia jatuh sakit demam panas. Betapa sedih dan malunya, pada hal ketika ia berangkat, menanggapi pesan emaknya, Saida telah berjanji akan benar-benar menjaga din i agar ia tetap suci.

Belanda itu pintar, lagi licik dan banyak uang. Sehingga hamba-hamba wet, polisi-polisi, selalu akan memihak kepada Belanda. Setelah nyata kepada Saida, bahwa mustahil ia untuk melawan tuan Brahami melalui saluran hukum, maka ia bersikap keras dan bertekad hendak melarikan diri. Ketetapan hatinya ialah hendak minta pertolongan kepada Mandor Akhir. Katinah yang sudah ha-rang tentu dapat merasakan betapa penderitaan Saida waktu itu, akhirnya secara sembunyi-sembunyi mengantarkan Saida ke rumah Mandor Akhir.

Dalam pada itu, menyaksikan derita yang dialami oleh Saida sena teringat akan nasib dirinya sendiri, timbullah perasaan den-dam dalam hati Katinah terhadap Brahami. Ia lalu berusaha keras membangkitkan perasaan cemburu dalam hati si Karut terhadap Brahami dengan tujuan supaya si Karut mau membunuhnya. Darah si Karut mendidih juga setelah mengerti bahwa dirinya se-lalu ditipu oleh Brahami. Setiap kali pada waktu malam hari ia di-suruh pergi keluar rumah oleh majikannya yang bermaksud hendak meniduri istrinya. Ketika Brahami mengetahui bahwa Saida telah melarikan din, serta merta ia menuduh Katinah dan si Karut telah bersekongkol, terlebih- lebih karena pada waktu itu si Karut tidak ada di rumah.

Karena marahnya sudah meluap, Katinahlah yang menjadi korban. Katinah disiksa dengan cambuk dan tampar. Tiba-tiba si Karut datanst.lihat isterinya disiksa, pada saat itu bulatlah te-kadnya hendak melaksanakan niatnya membunuh Brahami dengan sebilah ant. Tetapi ternyata lacur, karena ia kalah gesit dan waspada dari tuan Brahami. Akhirnya dialah yang dijadikan bulan-bulanan, dipukul dengan sebatang tongkat hingga babak belur. Karut luka parah sehingga terpaksa dirawat di rumah sakit.

Sementara itu Mandor Akhir beserta istrinya tidak henti-hentinya dan tidak jemu-jemunya membujuk Saida agar supaya mau kembali ke rumah tuan Brahami. Dan berkat kelihaian kedua suami isteri tersebut hati Saida menjadi lemah juga akhirnya. Setelah usahanya membujuk Saida berhasil, Mandor Akhir lalu pergi menemui Brahami di rumahnya.

Disitupun Mandor Akhir memanfaatkan keuletan lidahnya, membujuk-bujuk tuan Brahami agar supaya bersedia menerima kembali kedatangan Saida dengan baik-baik dan kelak memperlakukannya secara layak. Secara kebetulan Mandor Akhir memang sudah lama menjadi orang kepercayaan tuan Brahami, dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari. Oleh sebab itu, kali inipun nasehat-nasehat Mandor Akhir perihal perlunya dan tepatnya tuan Brahami memelihara Saida dengan layak, dapat diterima dengan baik. Saida kembali ke rumah tuan Brahami dan diterima dengan segala senang hati dan baik-baik serta dengan sambutan-sambutan tertentu sesuai dengan nasehat Mandor Akhir. TAMAT. Bagian satunya disini ...  

Dijual Buku Antik dan Langka Sastra Sejarah Dll
Dijual Majalah Cetakan Lama
Dijual Buku Pelajaran Lawas

Postingan terkait

Saya JAY SETIAWAN
tinggal di kota Bandung. Selain iseng menulis di blog, juga menjual buku-buku bekas cetakan lama. Jika sahabat tertarik untuk memiliki buku-buku yang saya tawarkan, silahkan hubungi Call SMS WA : 0821 3029 2632. Trima kasih atas kunjungan dan attensinya.

Cerita Rakyat Betawi Saida Bagian 2 Tamat

Posting Komentar